Posts

Showing posts from September, 2023

Price vs. Value

Image
Bila anda seorang investor maka tugas anda adalah mempelajari bisnis perusahaan secara keseluruhan sebelum melakukan judgement untuk menentukan kisaran fair value sebuah emiten. Lalu angka tersebut anda bandingkan dengan harga yang ditawarkan market. Dan bilamana ada diskon cukup menarik maka bisa kita pertimbangkan untuk invest disana. Masalahnya kebanyakan orang sekitar tidaklah begitu. Mereka membasiskan decision making bukan dari price vs. value, melainkan dari price vs. price. Berikut beberapa contoh kalimatnya: 1. Saham ADES sudah naik tinggi, ngeri saya belinya. 2. Saham UNVR sudah turun banyak beberapa tahun terakhir, apakah sekarang menarik dibeli? Sadarkah anda kedua kalimat diatas tidak mengandung unsur value sama sekali. Apakah itu bijak dan rasional? Apakah benar bila basis decision making bertumpu pada hal tersebut? Padahal kita tau kalau investor memegang prinsip membeli saham adalah membeli bisnis, dan bukan lottery ticket. Namun mengapa kedua kalimat diatas yang tidak

Memposisikan Diri Sebagai Manajemen

Image
Sesuai judulnya, hal tersebut merupakan critical thinking yang perlu kita lakukan sebelum decision making investasi. Agar lebih jelas kita langsung masuk ke case study saja. 1. GGRM Ketika covid terjadi dan daya beli masyarakat sedang lemah, apakah kita berani menaikan harga untuk full pass on kenaikan cukai? Jawabannya tentu unlikely. Dan ketika ekonomi mulai membaik tentu masuk akal sekali kalau perusahaan mulai menaikan harga. Dan itulah yang dilakukan secara agresif sejak akhir 2022. Dampak dari kenaikan harga agresif ada 2 yaitu 1.) profit/ batang naik signifikan; 2.) volume penjualan terkena hit. Berhubung nomor 1 memiliki efek yang lebih dominan, alhasil laba GGRM meningkat signifikan. Next kita akan mencoba berfikir what's next. Volume penjualan GGRM yang dulunya 20M batang per kuartal turun menjadi 14,9M di Q2. Disini manajemen punya 2 opsi.  A: Puas dengan EPS 3.500 di 2023 dan 2024, serta mencoba mempertahankan market share di 16M/ kuartal. B: Kembali agresif menaikan ha

Ekuitas and ROE LPPF 23Q3

Image
Artikel singkat saja ya. Intinya banyak yg lebai karena ekuitas LPPF -160M di 23Q2. Hipotesis kita Q3 rilis ekuitas positif.  1. NOBU Di 23Q2 harganya 472, sekarang 19 September di 770. Assume closing Q3 tetap di 770. Maka akan ada investment gain 298/ lembar atau setara 217M.  2. Laba Operasional  Mengingat ada kenaikan fixed cost, saya rasa cukup ceng li kita asumsikan laba 110M. Potong pajak jadi 86M. Kesimpulan Maka ekuitas ketika Q3 rilis akan jadi -160+217+86= 143M. Fun fact laba annualized seolah olah 1060M yang berarti akan terlampir ROE 740% nanti setelah Q3 rilis. Sekian dan semoga bermanfaat.

Pedang Bermata Dua

Image
Beberapa hari lalu saya dikirimi notes Howard Marks oleh teman saya. Very good read saya akui dan ada beberapa hal yang sangat menarik. Salah satunya terkait pedang bermata dua. Berikut isinya. Superior investing tidaklah mudah, tidak ada strategi yang bekerja setiap saat. Hampir setiap keputusan yang diambil investor merupakan pedang bermata dua.  1. Bila kita invest, kita akan kehilangan uang bila market turun. Bila kita tidak invest, kita akan kehilangan potensi gain saat market naik. 2. Market timing akan membuahkan hasil bila dilakukan dengan tepat. Sebaliknya buy and hold akan membuahkan hasil yang lebih baik bila market timing tidak bisa dilakukan dengan akurat. 3. Agresif akan membantu ketika market naik dan menyakitkan ketika market turun. Sebaliknya defensif akan membantu ketika market turun dan menyakitkan bila market naik. 4. Bila porto kita terkonsentrasi, kesalahan yang dibuat akan sangat menyakitkan. Sebaliknya bila kita diversifikasi, payoff dari keberhasilan akan tidak