Price vs. Value
.jpeg)
Bila anda seorang investor maka tugas anda adalah mempelajari bisnis perusahaan secara keseluruhan sebelum melakukan judgement untuk menentukan kisaran fair value sebuah emiten. Lalu angka tersebut anda bandingkan dengan harga yang ditawarkan market. Dan bilamana ada diskon cukup menarik maka bisa kita pertimbangkan untuk invest disana. Masalahnya kebanyakan orang sekitar tidaklah begitu. Mereka membasiskan decision making bukan dari price vs. value, melainkan dari price vs. price. Berikut beberapa contoh kalimatnya: 1. Saham ADES sudah naik tinggi, ngeri saya belinya. 2. Saham UNVR sudah turun banyak beberapa tahun terakhir, apakah sekarang menarik dibeli? Sadarkah anda kedua kalimat diatas tidak mengandung unsur value sama sekali. Apakah itu bijak dan rasional? Apakah benar bila basis decision making bertumpu pada hal tersebut? Padahal kita tau kalau investor memegang prinsip membeli saham adalah membeli bisnis, dan bukan lottery ticket. Namun mengapa kedua kalimat diatas yang tidak ...