Posts

Showing posts from July, 2021

Metode Valuasi PER dan Case Study TOTL (Value Investing: Lesson 4)

Image
Anda sedang membaca artikel keempat dari seri " Value Investing ". Untuk mengakses artikel lainnya, anda bisa klik link dibawah ini: - Lesson 1 : 6 Types of Company (Part 1) - Lesson 2 : 6 Types of Company (Part 2) - Lesson 3 : Financial Check Up - Lesson 4 : Metode Valuasi PER (Case Study TOTL) - Lesson 5 : Metode Valuasi PER (Case Study MTDL) - Lesson 6 : Metode Valuasi Net-Net (Case Study ADMG) - Lesson 7 : Metode Valuasi Asset Plays (Case Study BSDE) - Lesson 8 : Cyclical Opportunity (Case Study TBLA) - Lesson 9 : When to Sell & Money Management Secara sederhana, value investing adalah membeli perusahaan bagus diharga murah. Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan bagus, kita bisa mengecek dari laporan keuangan dan presentasi perusahaan. Namun, hal tersebut saja tidaklah cukup. Sebagai contoh, UNVR yang notabene merupakan perusahaan dengan fundamental terbaik di Indonesia terus mengalami penurunan harga setelah mencapai peak nya pada 11.000 an/ lembar di tahun 2018.

Empat Tren Harga Saham

Image
Beberapa kesempatan yang lalu, penulis berkesempatan membaca buku berjudul "Multibagger" yang ditulis oleh Rivan Kurniawan. Buku tersebut bisa dibilang singkat, padat, jelas dan saya sangat merekomendasikan anda untuk membeli buku tersebut (bisa melalui Tokopedia). Beliau menceritakan tentang pengalaman multibaggernya pada saham Fast Grower (ULTJ, WSKT), cyclical (ANTM, MEDC, INDY), dan Turnaround (KBLI, MAIN). Buku tersebut memberikan insight mengenai framework seorang value investor, dimana yang kita incar bukanlah kenaikan 5-10% seperti pada aliran trading, namun adalah kenaikan ratusan persen multibagger dalam beberapa tahun. Selain itu, Pak Rivan juga membahas mengenai 4 skenario harga saham dimana saya merasa ilmu tersebut sangat bermanfaat bagi kita semua. Tanpa berlama lama, mari kita langsung menuju materi. 1. Harga saham naik karena rumor atau sentimen jangka pendek Banyak investor yang memutuskan untuk membeli sebuah saham hanya karena harganya sedang naik, atau ba

Financial Check Up (Value Investing: Lesson 3)

Image
Anda sedang membaca artikel ketiga dari seri " Value Investing ". Untuk mengakses artikel lainnya, anda bisa klik link dibawah ini: - Lesson 1 : 6 Types of Company (Part 1) - Lesson 2 : 6 Types of Company (Part 2) - Lesson 3 : Financial Check Up - Lesson 4 : Metode Valuasi PER (Case Study TOTL) - Lesson 5 : Metode Valuasi PER (Case Study MTDL) - Lesson 6 : Metode Valuasi Net-Net (Case Study ADMG) - Lesson 7 : Metode Valuasi Asset Plays (Case Study BSDE) - Lesson 8 : Cyclical Opportunity (Case Study TBLA) - Lesson 9 : When to Sell & Money Management Coba bayangkan sejenak bila anda adalah seorang dokter, dimana anda harus mengambil keputusan yang tepat mengenai suatu pasien. Tentunya anda perlu melakukan check up terhadap pasien tersebut untuk mempelajari kondisi sang pasien saat ini, sembari anda membuka catatan medis yang didalamnya terdapat track record dari sang pasien selama beberapa tahun terakhir. Dari situlah anda akan mempelajari apakah sang pasien memiliki penyak

6 Types of Company (Value Investing: Lesson 2)

Image
Anda sedang membaca artikel kedua dari seri " Value Investing ". Untuk mengakses artikel lainnya, anda bisa klik link dibawah ini: - Lesson 1 : 6 Types of Company (Part 1) - Lesson 2 : 6 Types of Company (Part 2) - Lesson 3 : Financial Check Up - Lesson 4 : Metode Valuasi PER (Case Study TOTL) - Lesson 5 : Metode Valuasi PER (Case Study MTDL) - Lesson 6 : Metode Valuasi Net-Net (Case Study ADMG) - Lesson 7 : Metode Valuasi Asset Plays (Case Study BSDE) - Lesson 8 : Cyclical Opportunity (Case Study TBLA) - Lesson 9 : When to Sell & Money Management Melanjutkan dari artikel sebelumnya, di kesempatan kali ini kita akan mempelajari ketiga kategori perusahaan lainnya. Bila kemarin kita membahas tentang company yang masih bertumbuh, meski kecepatan pertumbuhannya berbeda beda, hari ini kita akan membahas company yang tidak bertumbuh, entah itu karena faktor perusahaannya atau memang industrinya yang tidak bertumbuh. Mungkin sebagian dari anda mempertanyakan apakah berinvestasi

6 Types of Company (Value Investing: Lesson 1)

Image
Anda sedang membaca artikel pertama dari seri " Value Investing ". Untuk mengakses artikel lainnya, anda bisa klik link dibawah ini: - Lesson 1 : 6 Types of Company (Part 1) - Lesson 2 : 6 Types of Company (Part 2) - Lesson 3 : Financial Check Up - Lesson 4 : Metode Valuasi PER (Case Study TOTL) - Lesson 5 : Metode Valuasi PER (Case Study MTDL) - Lesson 6 : Metode Valuasi Net-Net (Case Study ADMG) - Lesson 7 : Metode Valuasi Asset Plays (Case Study BSDE) - Lesson 8 : Cyclical Opportunity (Case Study TBLA) - Lesson 9 : When to Sell & Money Management Dalam berinvestasi, risk vs reward merupakan salah satu faktor paling penting. Idealnya, kita ingin berinvestasi pada saham bagus di harga rendah dikarenakan peluang saham tersebut naik menuju harga wajarnya sangatlah besar, bahkan bisa dibilang 90%. Namun, seiring kita berinvestasi di pasar modal kita kelak akan menyadari bahwa kita tidak bisa menggunakan ekspektasi yang sama untuk setiap perusahaan. Simplenya, bila kita meng

IHSG: Indeks Harga Saham Gorengan

Image
Setelah 6 bulan terakhir penulis disibukan oleh kegiatan sehari hari, akhirnya saya bisa kembali menyempatkan waktu untuk menulis artikel kali ini. Saya ingin mengawali artikel ini dengan sedikit curhatan mengenai kondisi pasar modal kita beberapa bulan terakhir ini. Sebelumnya kondisi pasar pada Oktober 2020 hingga Januari 2021 bisa diibaratkan seperti mencuri permen dari anak kecil, dimana saham apapun yang kita beli, berfundamental baik maupun buruk pun, semua nya mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Namun, sejak Maret hingga bulan Juli keadaan menjadi berbalik dimana sekarang kita lah yang menjadi anak kecil dan harus mencuri permen dari orang dewasa. Semua saham big cap mengalami penurunan cukup signifikan, dimana saat ini UNVR berada di posisi 5000 an dan HMSP di posisi 1120 yang malah lebih rendah dibanding pada saat bottom crash kemarin. Banyak investor pemula yang akhirnya panik dan keluar dari pasar modal dan investor yang masih bertahan pun panik melihat portofolionya