Posts

Showing posts from January, 2021

Metode Valuasi Saham DCF Part 1: FCF dan WACC

Image
Dalam melakukan analisis suatu perusahaan, menentukan harga wajar perusahaan tersebut sangatlah penting. Metode valuasi yang paling umum digunakan, dan memang terbukti cukup efektif adalah Discounted Cash Flow. Metode ini memiliki tahapan sebagai berikut: 1.  Mencari Free Cash Flow dan juga pertumbuhannya 2.  Menentukan discount rate 3.  Menentukan perpetual growth dan terminal value 4.  Menentukan present value dan menghitung firm value Namun, karena bisa dibilang cukup ribet, maka penulis akan membaginya menjadi 2 part. Di part ini, kita akan mempelajari cara menghitung free cash flow dan juga discount rate. Kita juga akan melakukan studi kasus pada GGRM berdasarkan laporan keuangan kuartal 3 2020. Pertama, mari kita mulai dengan free cash flow. Ada banyak cara menghitung free cash flow, namun yang paling sederhana adalah FCF= Cash from Operations - Capex. Pada kasus GGRM, dikarenakan FCF nya berfluktuatif, maka lebih tepat kalau kita menggunakan rata rata 5 tahun terakhir yaitu sebe

Portofolio Defensive Investor

Image
Seberapa besar risiko yang harus kita ambil dalam mengatur porto kita? Kebanyakan dari kita menggunakan risk profile dan juga faktor seperti usia, apakah memiliki tanggungan atau belum, dan banyak faktor lainnya. Namun, penulis memiliki pandangan yang berbeda. Seberapa agresif portofolio kita dan ekspektasi return yang diharapkan, harus ditentukan oleh knowledge dan juga willingness to learn. Secara umum, kita dapat mengklasifikasikan investor menjadi 2 yaitu defensive dan enterprising. Hari ini, kita akan membahas mengenai defensive investor, yaitu investor yang tidak mau ambil pusing, hanya tinggal memarkirkan dana, dan tidur tenang. Sebagai contoh, seorang dokter lebih cocok menjadi defensive investor, karena pekerjaannya kurang memungkinkan dia untuk melakukan analisa mendalam secara rutin.  Sebagai dasar, seorang defensive investor disarankan untuk mengalokasikan tidak kurang dari 25% dan tidak lebih dari 75% dananya pada saham, dan sisanya pada obligasi. Alokasi 75% dilakukan bil

How Inflation Impacts Stocks and Bonds

Image
Tentu kita semua mengenal inflasi. Penulis sendiri, yang sangat menyukai Hokben, mengalami sendiri dimana hoka hemat yang dulunya seharga 10 ribu rupiah saat 2008, sekarang berharga 26 ribu rupiah. Meski kita sangat familiar dengan inflasi, banyak dari kita yang memiliki pengetahuan terkait inflasi sekedar daya beli masyarakat dan harga barang di pasaran. Sebenarnya, inflasi juga memiliki pengaruh pada porto kita, dan dampaknya cukup signifikan. Sebelumnya, perlu penulis sampaikan bahwa alokasi portofolio yang sangat umum diterapkan adalah persentase dari usia pada obligasi, dan sisanya pada saham. Sebagai contoh, bila anda berusia 30 tahun, maka porto anda memiliki komposisi 70% saham dan 30% obligasi. Sekarang, mari kita pelajari lebih dalam dampak dari inflasi pada nilai obligasi kita. Sebuah miskonsepsi yang sering beredar adalah kalau investasi obligasi bersifat aman karena nilainya yang stabil. Ini salah besar. Perlu anda ketahui kalau obligasi diperdagangkan pada pasar sekunder

Investment versus Speculation

Image
Apa yang dimaksud dengan investor? Seringkali kita mendefinisikan investor sebagai seseorang yang menginvestasikan uangnya, menunda kesenangan saat ini, untuk mendapatkan jumlah uang yang lebih besar dimasa depan, baik melalui investasi saham, obligasi, reksadana, emas, maupun rental property. Benjamin Graham mengajak kita untuk membedakan investasi dengan spekulasi. " An investment operation is one which, upon thorough analysis promises safety of capital and adequate return. Operations not meeting these requirements are speculative ". Disini, ada 3 kata kunci yaitu analisa mendalam, safety of capital, dan return yang wajar. Yang pertama, analisis mendalam. Penulis dengan percaya diri mengatakan, bahwa 90% praktisi pasar modal melanggar aturan pertama ini. Seringkali orang mengambil keputusan investasi, tanpa mempelajari terlebih dahulu bisnis dibaliknya secara mendalam . Laporan keuangan tidak dibaca, laporan tahunan tidak disentuh, struktur hutang berbunga tidak dipelajari,