Posts

Showing posts from July, 2022

Prospek Saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

Image
WOOD merupakan salah satu emiten fast grower di bursa. Lihat saja EPS nya yang naik dari 34 pada tahun 2019 menjadi 130 pada tahun 2022 (Annualized). Menariknya hal yang sebaliknya terjadi pada harga sahamnya yang dulu sempat menyentuh 980, namun sekarang berada di angka 560/ lembar. Laba naik 4x namun harga sahamnya malah turun 40% an lebih, artinya apa? Yup, PER nya yang dulu mendekati 30x sekarang hanya 4,31x. Tentu emiten ini pantas untuk kita bahas lebih dalam, termasuk baik dan buruknya. Here we go.  Overview WOOD merupakan perusahaan yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Perusahaan memiliki hak konsesi 2 hutan, dimana kayu yang ditebang akan dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi barang jadi, sebelum dikirim ke customer. Secara produk revenue dari WOOD disumbangkan oleh 3 lini produk yaitu building components (74%), set up (13%), dan knock down (13%). Produk itu mayoritas dijual ke US (92% revenue). Nah dari sini penting untuk kita cek apakah WOOD bergantung pada 1 atau beberapa

Prospek Saham PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG)

Image
Setelah mengalami penurunan beberapa minggu terakhir, saat ini SRTG terkesan undervalue, sehingga pantas kita ulik lebih lanjut. Mari kita ulas bersama. Conglomerate Discount Pertama sebelum membahas perusahaan holding, penting bagi kita untuk mengetahui istilah yang satu ini. Market cenderung menvaluasi bisnis konglomerasi, lebih rendah dibandingkan sum of its parts. Sebut saja INDF yang valuasinya (63T), dibawah 80% ICBP (80%*111T= 89T). Padahal INDF sendiri isinya ada ICBP, Bogasari, LSIP, SIMP, dan Indomarco lo. Aneh kan? Yes, hal yang sama berlaku pada SRTG, dimana saat ini valuasinya hanya 33,2T. Padahal nilai wajar (berdasarkan market) dari investasi SRTG adalah 62,8T, alias ada diskon 47,1%. Bisa anda lihat pada  NAV Chart Laba Tidak Real ??? Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Simplenya karena yg punya duit itu ADRO dkk. Yg punya kendali atas bisnis dan penggunaan laba juga ADRO dkk. Yg ada laba juga ya ADRO dkk. Berbeda dengan ASII yang menggunakan pencatatan akuntansi konsoli

Prospek Saham PT Astra Graphia (ASGR). Salah satu emiten termurah di bursa.

Image
Hal yg membuat saya melirik ASGR adalah cash nya. Bayangkan saja dengan harga 900, perusahaan memiliki cash per share 700. Dari sini saya langsung penasaran, seberapa murah EV/EBIT perusahaan ini? ( EV/ EBIT merupakan alternatif yg lebih baik dibanding PER).  Karena bisnis perusahaan bersifat musiman (Q4 revenue nya bisa double normal), saya akan menggunakan EBIT 2021 yaitu 118M. Untuk Enterprise Value, kita gunakan rumus EV= Market Cap+ Debt- Cash pada LK22Q1 dan didapatkan 1,21T+ 0- 947M= 263M. Artinya EV/EBIT perusahaan adalah 2,23x, alias murah banget. Ingat ini saya pakai earnings saat covid loh, dimana perusahaan sangat terdampak, dan hasilnya sangat cantik. Apalagi bila suatu saat kinerja bisa kembali atau mendekati pre covid level. Cash Flow & Dividend   Bagaimana dengan Operating Cash Flow nya? Jadi singkat ceritanya cash perusahaan yang senilai 677M di 2017, sempat menurun jadi 274M di 2018. Setelahnya perusahaan membukukan OCF positif di tahun 2019-2021, yang mengakibat