Roller Coaster Story ABMM
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiojD5ambu29AB-fyRmeZ7EER4WJshjC7VLkFjgnfDsBhO87nlZEnPPj-5A79-2GVGZtl4oEF5LoPfdhOmMFlQhE0FFbutVkhd3ks7qcW5O1grLQyeIgfoDbAvZcbhBwOi7fF4eBEo5HCNplrUAX4ArWH2v35wa-w8Bc0WrXMITX1x7GoHOndoN6OATGg/s320/Screenshot_2022-08-31-23-46-16-35_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12.jpg)
Seperti judulnya, artikel ini akan membahas 2 corporate action yang dilakukan ABMM. Yang pertama sangat negatif sedangkan yang kedua sangat positif, sesuai judulnya. Here we go. Penjualan Reswara Sebagai gambaran revenue ABMM utamanya dikontribusikan oleh 2 lini usahanya yaitu CK (kontraktor tambang) dan Reswara (tambang batubara). Reswara sendiri isinya ada 3 tambang dengan produksi 22Q2 seperti berikut: -TIA: 1,65 juta ton (100% owned) -MIFA: 3,76 juta ton (50% owned) -BELL: 0,68 juta ton (50% owned) Pada 18 Oktober 2021, ABMM menjual 20% kepemilikan di MIFA dan BELL di harga $8,5 juta atau setara 121M. Jadi dulunya ABMM punya 70% disana, sekarang turun menjadi 50%. Ini merupakan very bad move, entah disengaja ataupun tidak. Bagaimana tidak? As of LK 22Q2 laba kepentingan non pengendali (bukan hak ABMM) berada di angka $45,4 juta, naik sangat signifikan dibanding 21Q2 yang hanya $6,75 juta. Ini ibarat perusahaan menjual anak usaha dengan valuasi BEP dibawah 2 bulan. Yes anda tidak s