Posts

Showing posts from April, 2022

Stock Busuk!!! Case Study PMMP dan ARNA

Image
Investor pada umumnya terbagi menjadi 2. Disatu sisi ada investor yang menganggap laporan keuangan sangat penting karena dapat membantu kita memahami nature bisnis dan kinerja historis perusahaan. Dilain sisi ada juga investor yang menganggap laporan keuangan tidaklah penting, karena merupakan lagging indicator (menceritakan masa lalu). Memang benar laba/rugi perusahaan yang terlampir pada LK merupakan masa lalu, namun kita juga bisa mendapatkan gambaran mengenai masa depan perusahaan melalui LK. Welcome to the magic of inventory. Mari kita mulai dengan analogi toko kue. Analogi Toko Kue Misalkan anda memiliki toko kue. Persediaan anda terbagi menjadi 3 yaitu bahan baku, work in process, dan barang jadi. Pada hari Jumat, anda memprediksi akan terjadi lonjakan permintaan di weekend. Tentu anda akan menyetok bahan baku dalam junlah banyak, yang kemudian akan anda olah menjadi barang jadi pada Sabtu pagi. Weekend telah berlalu dan ternyata pada Senin pagi, tersisa banyak barang jadi di to

Prospek Saham PT Kedaung Indah Can (KICI)

Image
Artikel ini menjelaskan framework penulis dalam menilai perusahaan turnaround, sekaligus lebih teliti membaca LK. Dengan begitu anda akan bisa lebih baik dalam memprediksi prospek suatu perusahaan.  Pada November 2021, penulis sempat melirik KICI ini. Meskipun sahamnya sudah naik banyak, valuasinya saat itu pada 360/ lembar masih melambangkan PER 4,5x dan PBV 1x. ROE nya pada saat itu pun sangat tinggi, yakni 23%. Tentu valuasi yang murah banget tersebut membuat saham ini pantas diberi perhatian lebih. Pada saat itu LK terbaru perusahaan adalah 21Q3 dan perusahaan yang selama ini konsisten rugi sehingga tidak pernah dilirik market, tiba tiba membukukan kinerja bagus 3 kuartal berturut turut. Tentu bila anda sering membaca artikel disini, anda tahu kalau untuk perusahaan turnaround, penulis butuh konfirmasi LK bagus 3 kuartal berturut dan KICI berhasil melakukannya.  Ternyata Oh Ternyata Lantas apa yang menyebabkan KICI berhasil turnaround? Sebagai gambaran, KICI menjualan cookware yang

Prospek Saham PT Indorama Synthetics (INDR)

Image
Saya jujur kurang suka dengan saham yang kurang liquid dikarenakan sulit untuk keluar masuk. Sebagai contoh minggu lalu ketika saya take profit PSSI maka harga sahamnya langsung turun dari 494 ke 482. Dana tersebut kemudian saya gunakan untuk tambah porsi SMDR di 1700 (yang sudah bagger), setelah saya mengupdate target baru SMDR yaitu 3000 sehingga menawarkan potensi upside yang menarik. Saat ini porto saya sendiri terdiri dari: *40% batubara (BSSR, ABMM, MBAP) *25% shipping (SMDR) *35% sisanya (MARK, PMMP, ISSP, PBID, INKP) Lantas mengapa saya melirik INDR? Industrinya yang cenderung dihindari (tekstil) dan volume transaksinya yang tipis membuat penulis selama ini tidak melirik INDR. Namun ada batas dimana suatu ketika kita tidak bisa mengabaikannya lagi. Kinerjanya yang luar biasa di tahun 2021 (ROE 18.4%), dan valuasinya saat ini di 5275/ lembar (PER 2.86x dan PBV 0.53x) menjadikan INDR kelewat murah. Bahkan bila sahamnya pada akhir tahun nanti naik 50% ke 8000, harganya pada saat i

When to Sell? Case Study GGRM, WIKA, PTBA, MAPA

Image
Bila pada artikel  When to Buy, Hold, and Sell  penulis menjabarkan skenario yang tepat untuk sell, pada artikel ini penulis akan sharing case study dari aplikasinya. Penulis akan membahas alasan saya menjual GGRM, WIKA, PTBA, dan MAPA. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda.  1. GGRM GGRM merupakan saham kesayangan penulis sejak 2020. Kapan lagi ada bisnis yang customernya sangat setia (karena addicted), dan tetap beli meskipun harganya naik setiap tahunnya. Isu cukai rokok yang naik hampir setiap tahunnya pun tidak menjadi masalah bagi perusahaan. Bila cukai naik, perusahaan tinggal menaikan harga jualnya dan selama daya beli masyarakat ada, maka tidak akan jadi masalah. Oleh karenanya dari tahun 2011-2020, pendapatan perusahaan bertumbuh dari 40 T menjadi 112 T. Karena pertimbangan tersebut penulis pertama masuk di harga 43.000, lalu average down lagi di harga 38.000 dan 35.000 (saya menilai harga wajar 60.000 dengan asumsi EPS bisa kembali ke 5.000). Sayangnya asumsi diatas

Saya Masuk ICBP!!! Berikut Alasannya

Image
Bila anda merupakan pengunjung setia blog ini, tentu anda tau kalau penulis kurang tertarik dengan company besar. Valuasi yang cenderung tidak menarik, disertai dengan potensi growth yang limited tentu bukan sesuatu yang saya minati. Namun minggu ini saya ada masuk ke ICBP di harga 7.300/ lembar, dimana harga tersebut cukup rendah bila dibandingkan harganya yang sempat diatas 12.000 dua tahun yang lalu. Dari segi valuasi, PER saat ini (13,3x) bisa dikatakan murah mengingat perusahaan memiliki brand sangat kuat setara Aqua dan BBCA dan masih memiliki room to grow yang menjadikan PER wajarnya di angka 20x, dan harga wajarnya dikisaran 11.000/ lembar. Lantas apa yang membuat ICBP terdiskon oleh market, dan apakah sekarang saat yang tepat untuk masuk? Berikut ulasannya. PT Indofood CBP adalah anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Bedanya, lini bisnis INDF lebih terdiversifikasi karena terdiri dari ICBP itu sendiri, CPO (LSIP dan SIMP), Bogasari, dan bisnis distribusi. Disisi la

Asset Play Opportunity PT Asahimas Flat Glass (AMFG)

Image
Mari kita bermain tebak tebakan. Berapa harga tanah di kawasan Ancol, Jakarta Utara? Bila anda menebak 20 juta per m² maka anda betul. Lantas sekarang berapa valuasi yang rela anda bayarkan untuk lahan ancol 400 ribu m²? Dengan mengalikan kedua angka diatas, kita mendapatkan angka 8 T dan bila tanah tersebut dijual dibawah nominal tersebut maka bisa dikatakan kita dapat diskon. Terakhir, bagaimana bila saya katakan ada sebuah perusahaan dengan market cap 2,45 T yang memiliki tanah nganggur seluas 400 ribu m² di ancol? Tertarik? Berikut ulasannya. PT Asahimas Flat Glass (AMFG) adalah perusahaan kaca terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan merupakan joint venture antara AGC Inc (Jepang) dan PT Rodamas (Indonesia) dan sudah berdiri sejak tahun 1971. AMFG memproduksi kaca lembaran dan kaca otomotif dengan jaringan pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia serta luar negeri. Kaca lembaran perusahaan banyak dipakai pada gedung bertingkat seperti Ciputra World 3, Bandara Hasanudin, dan Menar