Metode Valuasi Saham NCAVPS

Kalau ditanya siapa investor favorit penulis? Maka, jawaban saya adalah Peter Lynch, dimana ia merupakan seorang investor yang berhasil meraih return 29% selama periode 13 tahun dan cara berkomunikasinya yang menyenangkan dan humoris memiliki daya pikat yang unik. Pada bukunya yang berjudul "One up on Wall Street", ia mengklasifikasikan sebuah perusahaan menjadi 6 jenis.

*Slow Growers
*Stalwarts
*Fast Growers
*Cyclical
*Turnarounds
*Asset Play

Mari kita membahas lebih dalam mengenai jenis perusahaan yang terakhir. Asset play merupakan perusahaan yang mempunyai aset dengan harga yang seharusnya naik, tapi belum terefleksi dalam laporan keuangan (hidden assets). Jadi apabila dilakukan revaluasi aset ataupun nanti dijual, maka akan menghasilkan keuntungan. Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari metode valuasi yang dipopulerkan Benjamin Graham, yang bernama Net Current Asset Value. Sebetulnya, investasi ini bisa kita ibaratkan dengan membeli mobil senilai 150 juta, namun didalamnya terdapat stereo, aksesoris, bahkan uang tunai yang bila ditotal bisa bernilai lebih dari mobilnya. Tanpa berlama lama, mari kita langsung pelajari bersama.

Pertama, tugas kita adalah mencari NCAVPS (Net Current Asset Value per Share), yang didapat dengan mengurangi current asset sebuah perusahaan dengan liabilitasnya, lalu membagi angka tersebut dengan jumlah saham beredar. Benjamin Graham sendiri menyarankan kalau best deal area adalah ketika sebuah saham diperdagangkan dibawah 67% NCAVPS nya. Nah, sekarang muncul pertanyaan baru, bagaimana cara melakukan screening perusahaan yang potensial?

Carilah perusahaan dengan NCAV yang menarik


Anda dapat membuka website tradingview.com, dan memilih screener. Aplikasikanlah filter Net Debt < 0, dimana Net Debt ini didapatkan dengan mengurangkan total liabilitas dengan aset liquid. Bila Net Debt negatif, artinya aset liquid perusahaan mampu mengcover seluruh liabilitas perusahaan, bagus bukan? Selanjutnya, tambahkan filter PBV < 0,5 sehingga kita mendapatkan 20 an perusahaan dan kita shortlist lagi menjadi PNLF, LPCK, PNIN, MPMX, MBSS, KBLM, ADMG. 

Sekarang, tugas kita sebagai investor adalah mengecek laporan keuangen perusahaan dan memutuskan apakah berinvestasi pada perusahaan perusahaan diatas. Sebagai disclaimer, perlu diingatkan kalau kita harus ekstra sabar dalam berinvestasi pada perusahaan diatas, dikarenakan pergerakan saham cenderung tidak mengikuti IHSG dan bisa saja ngetem cukup lama. Namun, bila pilihan kita tepat, saham diatas dapat memberikan profit ratusan persen dalam kurun waktu 1-2 tahun kedepan. Penting juga untuk mengetahui kalau "Risk comes from not knowing what you own", dan sebenarnya saham salah harga (super undervalue) seperti ini low risk, asalkan kita bisa sabar. Jadi, bila anda mau boleh saja sisihkan 20% porto untuk dan dibelikan misalnya PNLF dan MPMX masing masing 10%, and let the profit run. 

Salam cuan,
Filbert


Comments

  1. Saya baru tahu ttg metode ini. Bagusnya untuk diterapkan di sektor apa ya?
    oh ya, saya minta izin juga untuk menjadikan artikel ini sebagai bahan referensi di artikel web Sesaham

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Principles for Investing

Pengalaman Jatuh Bangun 2023

6 Types of Company (Value Investing: Lesson 1)