Investment Guidelines

Selamat datang pada investment guidelines, dimana artikel ini akan menjadi panduan bagi investor pemula. Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat kepada anda yang mau belajar extra demi masa depan yang lebih cerah, yakni ketika passive income dari investasi bisa mengcover biaya hidup kita. Lantas bagaimana caranya agar kita bisa kaya dari investasi? Jawabannya adalah dengan membeli aset produktif yang menghasilkan uang, dan menghindari konsumsi yang tidak bijak. Misal daripada anda membeli mobil Fortuner senilai 500 juta, uang tersebut bisa diinvestasikan pada instrumen dengan imbal hasil 20% dan abrakadabra, sekarang anda memiliki passive income 100 juta per tahun. Untuk lebih lanjutnya, penulis telah merangkum menjadi 8 poin dibawah ini.

 

1. Cashflow Quadrant

Konsep cashflow quadrant dipopulerkan oleh Robert Kiyosaki. Pekerjaan dapat dibagi menjadi 4 kuadran yaitu kuadran kiri yang terdiri dari employee (you have a job), dan self employed/ small business owner (you own a job), serta kuadran kanan yang terdiri dari business owner (you have a system, people work for you), dan investor (money works for you). Bila pada kuadran kiri kita perlu menukarkan waktu, tenaga, dan expertise kita untuk menghasilkan uang, hal sebaliknya berlaku pada kuadran kanan. Sayangnya, untuk mendapatkan menjadi pebisnis atau investor sukses tidaklah semudah itu. Untuk membangun sistem bisnis yang autopilot kita membutuhkan modal, pengalaman, dan koneksi yang tepat, dan itu tidaklah mudah untuk sebagian dari kita yang baru memulai. Alternatifnya, meski tentu juga butuh modal, adalah sistem franchise. Penulis menilai hal tersebut sebagai opportunity yang menarik, karena kita tidak perlu membangun sistem dan brand dari 0. Dilain sisi untuk menjadi investor sukses, besaran dana kelolaan memegang peran yang sangat penting. Bila anda membukukan return 20% per tahun namun modal anda hanya 5 juta, maka return per tahun anda hanyalah 1 juta. Coba anda bandingkan dengan orang yang dana kelolaannya 1M. Namun perlu penulis highlight kalau dana besar namun tidak ada skill mengelolanya, tentu akan jauh lebih sakit ketika investasinya mengalami penurunan. Ingat, kita tidak bisa rely on luck secara long term.

 

2. Cara Mengumpulkan Modal Untuk Berinvestasi

Lantas apa yang harus kita lakukan? Anda perlu meningkatkan skill dan besaran dana kelolaan. Penulis sendiri merekomendasikan untuk menyetor rutin setiap bulan, 1 hari setelah gajian, sebesar alokasi dana yang anda rencanakan. Tentu semakin banyak yang bisa anda sisihkan, semakin cepat dana di RDN (Rekening Dana Nasabah) akan bertumbuh. Pada saat yang bersamaan, anda juga harus rutin investasi leher ke atas, yaitu dengan belajar lebih dalam tentang investasi setiap harinya. Saat ini banyak channel youtube yang sangat bermanfaat, namun bila disuruh pilih satu, penulis akan menyarankan channel Doddy Bicara Investasi untuk pemula. Seiring bertumbuhnya dana dan kemampuan anda, hasil indah pun akan datang. Trust the process.

 

3. Alternatif Investasi

Meski website ini utamanya membahas saham, namun sebetulnya ada banyak alternatif investasi yang baik juga. Saya pribadi kurang suka dengan investasi pada aset tidak produktif seperti crypto dan gold. Berikut penulis sajikan tabel instrumen investasi beserta return per tahunnya.

 

Instrumen

Return

Tax

After Tax

Risk

Aplikasi

Deposito

3,5%

20%

2,8%

Low

Digibank

Obligasi RI

7,5%

10%

6,75%

Low

Digibank

Obligasi Korporasi

-

-

9%

Low-Med

Bibit

P2P

20%

15%

17%

Med

Asetku

Equity Crowdfunding

15-20%

0%

15-20%

High

LandX

 

*Bibit= Reksadana Sucorinvest Stable Fund

*Reksadana saham tidak direkomendasikan dikarenakan returnnya yang mengecewakan. Anda bisa cek dari aplikasi bibit, lalu cek CAGR 5Y (rata rata return per tahun selama 5 tahun terakhir). Hanya ada 1 yang agak mending yaitu Sucor Equity Fund (10%), sisanya dibawah 4%. High risk, bad return jadi menurut saya lebih baik kita belajar invest sendiri saja.

*P2P saat ini menawarkan return yang menarik untuk saat ini, meski penulis merasa tidak akan seindah itu 5 tahun kedepan (makanya perlu belajar invest saham). Untuk lebih lanjutnya, channel Doddy is a good place to start.

*Equity crowdfunding simplenya adalah anda invest di sebuah bisnis (misal restoran), lalu setiap 3 bulan restorannya akan membagikan laba (disebut dividen) kepada pemegang sahamnya.

 

4. Aliran Investasi

Aliran investasi saham sendiri bisa dibagi menjadi 2, yakni trading dan investing. Bila trader menganalisa chart harga sebuah perusahaan dan memiliki holding period yang lebih cepat, investor mempelajari laporan keuangan dan prospek bisnis sebuah perusahaan dan memiliki holding period yang lebih lama. Penulis sendiri berawal dari trading dan beralih menjadi investor dikarenakan value investing selain menawarkan return yang konsisten, juga menawarkan peace of mind. Disisi lain, trader harus didepan monitor terus dan tentu akan sulit fokus dengan pekerjaan utama bukan?

 

5. Rekomendasi Buku

Berikut adalah top 5 buku yang penulis rekomendasikan untuk anda yang baru mau memulai perjalanan investasi anda. Anda dapat membelinya dari tokopedia.

-Rich Dad Poor Dad (Robert T. Kiyosaki)

-Smiling Investor (Lukas Setia Atmaja)

-How Buffet Does It (James Pardoe)

-The Simple Path to Wealth (JL Collins)

-The Dhandho Investor (Mohnish Pabrai)

 

6. Membuka Rekening Sekuritas

Langkah ini sangatlah sederhana. 2 aplikasi yang prosesnya sangat cepat adalah membuka rekening sekuritas di Ajaib dan Stockbit. Keduanya selesai dalam waktu 1 hari saja, meski untuk Stockbit anda harus memiliki rekening tabungan BCA. Proses registrasinya pun tidak sampai 5 menit, thanks to technology.

 

7. The Magic of Compounding

Albert Einstein mengatakan kalau compounding adalah keajaiban dunia ke 8. Terkait hal tersebut mari kita lakukan simulasi mini. Namun, anda perlu tahu the rule of 72 terlebih dahulu yang mengatakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menggandakan uang kita adalah 72 dibagi dengan return per tahun. Sebagau contoh bila anda bisa membukukan return konsisten 18% per tahun, maka uang anda akan menjadi 2x lipat setiap 4 tahun. Artinya, dalam 20 tahun uang anda akan menjadi 32x dan setelah 40 tahun akan menjadi 1024x. Disisi lain, bila anda membukukan return 10% per tahun, maka uang anda akan menjadi 7x setelah 20 tahun dan 45x setelah 40 tahun. Seharusnya angka diatas akan memotivasi anda untuk mau lebih rajin belajar berinvestasi.

 

8. Buy in Bad Times, Sell in Good Times, and You Will be Rich

Sebagai penutup, perlu kita ingat kalau membeli saham berarti membeli kepemilikan sebuah perusahaan. Tentu yang kita inginkan adalah perusahaan dengan manajemen kompeten, sehat secara keuangan, dan memiliki prospek cerah. Namun hal yang tidak kalah penting adalah membeli perusahaan disaat valuasinya sedang undervalued alias diskon. Itulah sebabnya ketika harga saham turun banyak, hal tersebut merupakan opportunity bagi kita untuk membeli diharga bawah, asalkan fundamental dan prospek perusahannya tetap bagus. Disisi lain, ketika harga saham sudah menyentuh harga wajar atau bahkan overvalue, itulah saatnya kita jual. Komponen penting disini adalah kemampuan menghitung harga wajar sebuah perusahaan (bisa dengan metode value investing), serta kemampuan mengendalikan emosi dan sabar memegang saham hingga harganya diapresiasi oleh market. Seiring anda praktek dan tambah belajar, selain mengembangkan kedua kemampuan diatas, anda akan kelak memiliki wisdom dalam berinvestasi. Sekian untuk investment guidelines dan semoga bermanfaat.

 

Salam Cuan,

Filbert




Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Jatuh Bangun 2023

Dilemma (Case Study)

6 Types of Company (Value Investing: Lesson 1)