Mengenal Cash Conversion Cycle (CCC)

Hari ini kita akan bahas CCC (Cash Conversion Cycle), berguna untuk menganalisa perusahaan yang menjual barang (bukan jasa). Saya sendiri mengibaratkan CCC sebagai pelindung kita dari jebakan jebakan di bursa saham. Why? Protecting the downsides is as important as seeking profits. And tenang saja, nanti kita akan bahas case study nya juga kok. Paket komplit dah. Here we go.


Why CCC Matters?

CCC simplenya menggambarkan berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk convert uang, kembali menjadi uang. Idealnya CCC dibandingkan dengan pemain di industri untuk menentukan apakah itu baik or buruk. Namun in general CCC dikatakan baik bila dibawah 180 hari, semakin rendah semakin baik. Malah ada beberapa company wonderful yang CCC nya negatif, artinya mereka bisa pakai modal supplier untuk ekspansi, salah satunya Gymshark (bagi yang nge gym pasti tau brand ini). Bila CCC terlalu tinggi, itu merupakan pertanda buruk, apalagi bila diatas 360 hari. Kemungkinan perusahaan akan seret modal, dan terpaksa nambah hutang atau right issue untuk kebutuhan operasionalnya. So far so good? Lanjut ya.


Didalam CCC terdapat 3 komponen yaitu DPO, DIO, dan DSO. Semuanya dinyatakan dalam satuan hari. Nah CCC itu dihitung dengan rumus DIO+ DSO- DPO. 

*Yang pertama DPO (Days Payable Outstanding), dia merupakan teman kita, karena dia melambangkan berapa lama kita dibolehin ngutang sama supplier. DPO ini melambangkan bargaining power kita terhadap supplier, semakin tinggi semakin bagus, dihitung dengan membagi Hutang Usaha/ COGS (Beban Pokok Produksi). 

*Yang kedua adalah DIO (Days Inventory Outstanding), dia musuh kita, karena dia melambanglam berapa lama waktu yang dibutuhkan inventory untuk bisa menjadi uang. Dihitung dengan rumus Persediaan/ COGS. 

*Yang terakhir adalah DSO (Days Sales Outstanding), juga musuh kota, menandakan piutang saat ini setara dengan penjualan berapa lama. Dihitung dengan membagi piutang usaha dengan sales. 


Oke kita langsung praktek di beberapa perusahaan ya. Karena kita butuh data sales and COGS tahunan (not kuartalan), maka saya akan gunakan LK21. Yang pertama adalah JPFA. DPO= (2.345.000/ 36.858.000)* 365 hari= 23 hari. DIO= (9.068.000/ 36.858.000)* 365 hari= 90 hari. DSO= (2.347.000/ 44.878.000)* 365 hari= 19 hari. Maka CCC= 90+19-23= 86 hari. Good.


Yang kedua adalah HRTA. DPO= (6,6M/ 4,66T)* 365 hari= 0 hari. DIO= (1,92T/ 4,66T)* 365 hari= 150 hari. DSO= (1,03T/ 5,24T)* 365 hari= 72 hari. Maka CCC HRTA adalah 150+72-0= 222 hari. Hmm 🤔.


Last but not least, MLIA. DPO= (217M/ 2,91T)* 365 hari= 27 hari. DIO= (451M/ 2,91T)* 365 hari= 52 hari. DSO= (731M/ 4,45T)* 365 hari= 60 hari. Artinya CCC MLIA adalah 52+60-27= 85 hari. Good


Oiya fun fact, ada emiten yg CCC nya 465 hari lo. Kalau kata orang si ada udang di balik batu (pun intended). CCC ini sangat berguna untuk menghindari istilah value trap, yang PER dan PBV nya rendah, ROE bagus, eh tau tau terjadi something bad. Bila kalian ada pengalaman buruk yang seharusnya bisa dihindari bila sebelumnya sudah tahu CCC, boleh tolong sharing untuk pembelajaran. Leave your comments dan happy Friday.


Salam Cuan,

Filbert

Comments

Popular posts from this blog

Principles for Investing

Pengalaman Jatuh Bangun 2023

6 Types of Company (Value Investing: Lesson 1)