Mengenal DuPont Analysis

Cara paling sederhana (namun efektif) untuk menilai kinerja sebuah company baik atau buruk, adalah dari ROE nya. Saya sendiri menggunakan cutoff 10%, dibawah itu saya tidak minat. Sebuah company dikatakan dewa bila berhasil secara konsisten membukukan ROE diatas 20%. Sebagai pembanding ROE BBCA 16%, ICBP 20%, dan TLKM 19% (on average). 

Namun ada satu kelemahan bila kita hanya melihat ROE semata. Apakah itu? Yaitu ketika dua company A dan B, sama sama memiliki ROE 20%. Namun yang satu memiliki DER 300%, dan satu lagi debt free. Berdasarkan metriks ROE, mereka sama sama wonderful. Namun bila kita take a closer look, bisa dikatakan company A menggunakan terlalu banyak leverage (hutang), sehingga cenderung lebih berisiko.


Here Comes DuPont. DuPont menbreak down ROE menjadi perkalian dari 3 komponen yakni 

*NPM (Net Profit Margin)= net profit/ sales. Ini melambangkan pricing power sekaligus posisi perusahaan di market. Perusahaan yang memiliki MOAT (durable competitive advantage) umumnya memiliki NPM yang tinggi, diatas 10%. 

*TATO (Total Asset Turnover)= sales/ total assets. Semakin tinggi semakin baik juga, artinya perusahaan bisa memaksimalkan aset yang ada untuk membukukan sebanyak mungkin penjualan.

*Leverage= total assets/ total equity. Aset sendiri bisa didapatkan melalui ekuitas (modal perusahaan) dan liabilitas (hutang/ pendanaan pihak luar). Bila diatas 200%, maka bisa hutang perusahaan tergolong lumayan tinggi. Dalam kasus ini kita harus cek berapa persen darinya yang merupakan hutang berbunga, yaitu dengan metode HOPSS (istilah saya sendiri). Untuk detailnya akan saya bahas dilain waktu. 


Pengecualian dari tulisan diatas adalah pada perusahaan distributor (ERAA, MTDL). Umumnya mereka memiliki NPM yg rendah, bisa jadi dibawah 3%, namun TATO nya yang tinggi akan mengcarry ROE. Biar lebih enak kita langsung praktek saja ya. Untuk mempermudah ilustrasi, data yang digunakan adalah 22Q1 annualized. 


Case study kedua akan dilakukan pada sektor F&B. Kali ini kita akan melihat komponen ROE dari KEJU, ULTJ, CMRY, CAMP

*KEJU: ROE 25%, NPM 14%, TATO 1,38x, LEV 135%

*ULTJ: ROE 22%, NPM 16%, TATO 0,43x, LEV 145%

*CMRY: ROE 22%, NPM 18%, TATO 0,97x, LEV 122%

*CAMP: ROE 11%, NPM 11%, TATO 0,85x, LEV 116%

Bagus semua yah, kecuali CAMP yang secara ROE memang kurang menarik. Dari data diatas, bila sata harus memilih maka saya akan menggunakan konsiderasi valuasi (PER). Dan pilihan saya adalah KEJU. Why not UTJ yang dicintai warga semua usia? Alasannya adalah KEJU memiliki source of growth yang lebih menarik. Dalam 5 thn terakhir, Prochiz telah berkembang pesat dan sekarang merupakan market leader di bidang keju.


Sekian untuk kali ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa dilain kesempatan.


Salam Cuan,

Filbert

Comments

Popular posts from this blog

Principles for Investing

Pengalaman Jatuh Bangun 2023

6 Types of Company (Value Investing: Lesson 1)