Cincai Investing (Jadi Investor Harus Tahu Diri)

Terkadang ketika kita membuat tesis berinvestasi, kita expect everything untuk berjalan sesuai skenario yg kita inginkan. Namun di tahun 2023 style saya berubah dimana skrg saya menyertakan 2 skenario yaitu:

1. Skenario good

2. Skenario konservatif


Bila anda berada di posisi dimana case 1= happy, case 2= cincai la ya, maka anda telah menemukan saham ideal. Even better kalau pada case 2 anda masih bisa happy. Agar lebih enak saya akan sertakan 3 case study.


Case Study 1: WIIM

Bila anda lihat WIIM sedang heboh dikarenakan kasus Graha Wismilak. Simplenya WIIM beli gedung 30 tahun lalu dari Pak Nyono, dimana Pak Nyono melakukan ruislag (tukar guling) dengan polisi. Lucunya baru dipermasalahkan skrg. Perlu kt ketahui kalau WIIM hanya sebagai anak kos, bayar sewa 54 jt/ bulan ke bapak kos yaitu PT. Bumi Inti Makmur (afiliasi). Kedua kasus yang ada:

1. Best case: Gedung kembali, everything run normally. Kalau gini happy ya. Lawyer fees dll asumsi konservatif aja di 10M. Maka EPS Q3 akan berkurang 4 dari base case.

2. Bad case: Gedung sayonara. PT. Bumi and Pak Ronald bete, sangat wajar itu. WIIM harus cari kos an baru, let's say budget hedon 400 jt/bulan. Impactnya EPS akan berkurang 0,5/ kuartal. Plus lawyer fees yg tadi ya, EPS Q3 berkurang 4. 


If anda masih cincai dengan bad case, ya artinya good. 


Case Study 2: INDF

Laba Bogasari di Q1: 500M. Q2 banyak pihak mengira akan 1,2T dikarenakan harga bahan baku mrk turun banyak, namun nyatanya di 500M. 

1. Best case untuk Q3 ya laba Bogasari bisa 1,2T dengan asumsi Q2 kmrn masih ada lag effect karena stock gudang banyak (group sblh bilang begini). 

2. Bad case adalah bila di Q3 laba Bogasari tetap 500M.


Bila anda bisa cincai dengan case 2, maka good.


Case Study 3: AISA

Ada yang menaikan tesis kalau AISA akan turnaround tahun ini dan akan ada lonjakan laba tahun depan (saya tidak cover AISA btw). Maka casenya

1. Best case yaitu dia benar laba. Let's say bisa NPM 5%, atau setara EPS 9.

2. Bad case dimana dia tetap merugi seperti sekarang.


Bila anda bisa cincai dengan case 2, maka good.


Summary

Yang bahaya adalah bila case 1 nya biasa aja, case 2 nya bad. Itu sebisa mungkin hindari. Yang kita mau adalah case 1 nya good, case 2 nya biasa aja. Terakhir saya ingatkan sebagai investor penting untuk menyiapkan skenario agar kita bisa meraba kinerja mendatang terlebih dahulu. Dan ketika LK rilis, tugas kita hanya tinggal mencocokan saja. Sekian dan terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

Principles for Investing

Pengalaman Jatuh Bangun 2023

6 Types of Company (Value Investing: Lesson 1)